Selasa, 11 Desember 2012

Goes to Campus Numpak Kaleng Krupuk(Iyaz Cihuuy)



       Salam super saudaraku yang kuper (Mario Tengil) sedikit saya akan menceritakan bagaimana pilunya perjalanan saya ke kampus Universitas Indramandra eh salah Indraprasta maksud saya, apabila anda tidak cukup kuat untuk membaca cerita saya ini, anda boleh melambaikan tangan kearah dosen anda.
Mungkin sudah cukup sekiranya intermezzo dari saya langsung saja kita saksikan di te-ka-pe.
Suatu sore tepatnya menjelang Maghrib saya langkahkan kaki dengan berat ke mushola dekat rumah saya (maklum orang ibadah itu selalu di terpa godaan-godaan #pelem spongebobnya belom slese men) singkat cerita ibadah solat maghrib saya telah selesaikan se-selasai-selasainya langsung saja saya dengan semangat menuju lemari dan memilih baju mix n max baju lengan panjang dengan levis, baju batik pake celana boxer, kaos oblong gak pake celana, dan akhirnya dengan membaca basmallah sebanyak 3x akhirnya saya telah menetapkan dengan pilihan hati saya dan pak RT setempat (waktu pilih baju pak RT saya undang ke rumah untuk membantu memilihkan baju yang tepat untuk saya pakai) baju lengan panjang kotak-kotak dan levis andelan satu-satunya yang saya punya jadi pilihan saya waktu itu. Singkat cerita ketika saya mau berangkat meninggalkan rumah tercinta dan keluar untuk mengarungi perjalanan yang liar (oke oke menurut gua yang satu ini cukup berlebihan) sebagai anak yang soleh dan rajin menabung saya tidak lupa untuk meminta ongkos untuk mengarungi perjalanan yang liar tidak lupa mencium ke 2 pipi, kening dan tangan (Cuma sama emak gua doang kalo babe cukup cium tangan aja *map ya beh bukannya gak mau cium pipi sama kening takut di kira CONG).
            Okeh lanjut cerita saya dibekeli uang cepuluh ribu rupia’ah dan doa selamat dunia akhirat, setelah di bekeli uang dan doa saya menuju kaleng krupuk (vespa kebanggaan walaupun doyan bangat nyusahin) saya selah dan treng teng teng teng (gak pake miring coii langsung idup) dengan membaca basmallah sebanyak banyaknya saya memulai perjalan yang terbilang liar. Berhubung di deket gang rumah saya ada pertamini jadi saya tidak perlu ngantri di pertamina (sekarang isi bensin di pertamina kaya mau ngambil raskin ngantri men) terjadi percakapan yang sangat singkat di pertamini .

TB (tukang bensin) : isi berapa botol mas ?
Saya (IYAZcihuuy) : 1 botol bang
TB (tukang bensin) : dari botol pertama ya mass (ini pertamini men bukan pertamina)
Saya (IYAZcihuuy) : oeh (bahasa alay yang di cetuskan raditya dika)
kaleng udah minum lanjut jalan lagi, singkat cerita lagi asik-asiknya bermacet macet ria di Lenteng Agung (gua selalu berpikir gimana yang di angkot gua aja yang naek motor BT *selanjutnya anda yang berpikir) pas udah mau sampe ISIIP (tanjung barat) ternyata kaleng tidak bersuara (*mati) lalu saya pinggirkan kaleng dengan semangat 45’ (takut ketabrak mobil dari belakang men coz waktu itu kalengnya mati di tengah jalan) pas sampe pinggir saya selah-selah dan apa yang terjadi pemirsah? kaleng gak mau idup juga (*Tanya dalam hati ada apa denganmu kaleng?) berhubung saya orangnya pantang menyerah, saya buka busi dan saya bersihkan, singkat cerita semua saya sudah bersihkan dan apa yang terjadi pemirsah? kalengnya blom mau idup juga pemirsah: ( , akhirnya saya kelelahan saya sambangi warung tidak jauh dari situ saya beli air mineral dan 2 batang rokok, lalu saya berdiam diri seraya berinteraksi dengan kaleng (ya ya gua tau ini kayanya gila tapi ini adalah salah satu cara agar kaleng hidup kembali) setelah 2 hari 2 malem suntuk saya berinteraksi (ya gak lah gua gak kuliah dong) ternyata kaleng hanya berdiam diri dan membungkam knalpotnya akhirnya dengan perasaan lembut dan ke ibu-ibuan saya usap kepalanya seraya mengucapkan *istirahatlah dengan tenang lalu 10 menit berselang saya mencoba untuk selah kembali dan kali ini apa yang terjadi pemirsah? teng treng teng teng teng kalengnya idup kembali pemirsah (vespa gua emang suka kaya gini ngadat kaga jelas kaya abege labil) dengan santai saya kembali mengarungi perjalanan yang liar (iya gua tau, gua udah telat tapi apalah daya kuda besi gua udah udzur) setelah menyebrangi rel kereta api apa yang terjadi pemirsah? tali gasnya putus (dalam hati bertanya *apa iya karena gua blom mandi wajib?)
Berhubung di dunia perkalengan saya sudah melanglang buana (jiah bahasanya ketinggian bang kaya jemurannya mpok Imeh) gua coba akalin dengan cara (udah ya gak usah di jelasin percuma deh gak bakalan ngerti juga) singkat cerita penderitaan yang saya alami blom berakhir pemirsah ketika sampai di kampus saya senderin kaleng di paling pojok (maklum coii kaleng gak punya kaki kecelakaan terus di amputasi) gak lupa gua berjalan ke kamar mandi (jangan pada ngeres deh gua ke kamar mandi buat cuci tangan bukan cuci yang laen) setelah cuci tangan dan cuci yang laen *eh a’im keceplosan* gua taekin tangga satu persatu menuju kelas di lantai 2 dan ngeliat anak-anak pada di luar kelas apa yang terjadi pemirsah? dosennya gak masuk pemirsah sekali lagi DOSENNYA GAK MASUK padahal susah payah gua buat kekampus eh dosennya gak masuk (mungkin kalengnya ngadat juga kali).
Sekian cerita memilukan ini dari saya pemirsah kekurangan hanya milik saya kesempuraan hanya milik Andra n d’backbound salam semangat mendarah daging.
Wassalam :)

Berpacu Dengan Kemacetan Ibukota



Ditengah terik nya kota Jakarta sore ini aku masih memacu kuda besi ku tuk mengantarkan document terakhirku ke sebuah kantor di kawasan Thamrin Jakarta pusat. Ku lihat jam di tangan ku sudah menunjukkan pukul 4 sore ketika aku tiba di gedung tersebut. Segera aku berlari kecil setelah ku parkirkan kuda besi ku. “ duh… mudah-mudahan aku masih bisa sampai di kantor sebelum jam 5”. Gumam ku dalam hati takut aku telat mengejar waktu kuliah.
Pukul 5 sore kurang lima menit ketika ku lirik jam tangan ku setibanya aku di kantor ku. Buru-buru langsung saja ku ambil tas ku dan segera aku pergi ke toilet tuk mengganti pakaian ku. “dert…dert…” Hp disaku celanaku bergetar singkat menerima kiriman sms. Segera ku ambil dan ku baca pesan yang tertera di hp ku. “Kamu kuliah gak” isi sms dari lia teman skelas ku, ternyata. “iya aku kuliah. Sekarang aku lagi siap-siap dulu sebentar. Kamu dah rapi?” balas ku. “udah, sekarang aku lagi mau jalan ke sahid neh. Ya udah aku tunggu di Play ground ya…” balas lya. “iya.” Balas ku singkat. Lalu segera kuselesaikan urusanku mengganti baju yang sempat tertunda.
Ku ambil motor ku di parkiran dan segera kuarahkan ke sahid tuk menjemput lya. “ayo naik,dah hampir setengah 6 nanti kita telat masuk kelasnya pak mirza lagi.” Ujar ku pada lia yang kutemui di depan apt sahid sambil ku serahkan helm padanya. “gak kok…” jawab lia sambil mengambil helm yang kuserahkan padanya, lalu kemudian naik keatas motorku. Baru 200 meter ku jalankan motor ku keluar dari lingkungan apartemen sahid, aku sudah dihadapkan dengan kemacetan yang sangat parah. Sampai-sampai aq harus menempuh 30 menit hingga ke jalan Dr Satrio yang biasanya hanya ku tempuh 10 menit saja. “ tumben macet nya parah banget ada apaan seh ya…” celoteh lya pada ku. “ gak tau neh, kalo dah kaya gini bisa-bisa baru sampe jam setengah 8 neh di kampus” ujar ku. Sesampainya di putaran balik pertama di jln Satrio aku memutuskan untuk memutar balik dan mengambil arah ke blok m saja pikirku. “ya ampun… macet juga lagi ya.” Gerutu ku. “ya udah lah, sabar aja gak usah buru-buru. Pak mirza kan baik dia juga pasti ngertiin kok.”ujar lya. “baik seh baik, Cuma tugas kelompok ku kan aku yang bawa, aku ga enak sama anak-anak kalo sampai telat ngumpulinnya.”
Pukul setengah 7 malam aku baru sampai di jalan siaga pasar minggu, lagi-lagi jalan yang mau ke arah UNAS itu macet total tidak seperti biasanya. Hanya 10 km/h kecepatan yang bisa kutempuh dengan sepeda motorku untuk bisa menembus kemacetan ini. “hmm… ada demo rupanya,ya. Pantes aja macet total begini, jalannya aja di tutup.” Kataku pada lia. “lagi ada demo apa seh tuh?” Tanya lya pada ku. “kayanya seh demo memperingati tragedi unas deh.” Jawab ku. “tragedi unas?” “iya dulu kan sempat ada demo besar di lingkungan unas sampai ada kericuhan dengan polisi yang mengejar para mahasiswa sampai ke dalam lingkungan kampus dan sempat ada korban.” Ujar ku memberi penjelasan.
Pukul 19.15 WIB aku dan lya akhirnya tiba juga di Grafika tempat aku kuliah. Ku parkirkan sepeda motorku dan kemudian bergegas ke kelas ku yang ada di lantai 2. “lho kok ga pada masuk mang ga ada dosennya…?” Tanya ku penuh heran melihat teman-teman sekelas ku masih pada bercanda ria di depan tangga. “gak ada sob, pak mirza sama bu sri hari ini gak masuk. Mereka Cuma ngasih tugas aja tuh.” Kata aris salah satu teman sekelas ku. “walah… wis capek-capek kena macet parah malah ora ana dosenne sing melebu.” Lya ikut bersuara. “terus tugas kelompoknya kapan, ris di kumpulinnya?” Tanya ku lagi pada aris. “Minggu depan, sob sekalian sama tugas yang baru di kasih.” “oooo…..” ujarku sedikit kecewa karena tak ada dosen yang masuk hari ini.
Dengan kejadian yang aku alami hari ini Secara tidak langsung Allah telah memberikan aku pelajaran untuk bisa lebih bersabar dan berjiwa besar menerima kenyataan yang ada bukan hanya mengeluh. Toh, untuk bisa sukses itu butuh kesabaran dan pengorbanan yang besar,bukan...

By: Sobriadi

SENJA

Pada senja pernah kuantar asamu
pada senja pernah kulambaikan tanganku
pada senja pernah kutitipkan air mataku
pada senja lambaian tangan kita pilu hilang bersama deru kereta di kotaku
pada senja pernah kita bertemu merajut asa dan cinta
Kini senja tinggalkan arti
kini senja tinggalkan janji
yang tak mungkin terulang lagi................
 
By: Nadya Khairunissa

Bentuk-Bentuk Prosa Dan Pendekatan Kajian Prosa

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah seru sekalian alam telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua untuk tetap berada dalam keiman dan keislaman. Selawat  dan salam semoga tetap kita sanjungsajikan  kepada nabi besar Muhammad SAW.

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT memberi kami kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini berisikan tentang Bentuk-bentuk prosa dan Pendekatan kajian Prosa.

Kami sebagai penyusun menyadari mungkin banyak kesalahan serta kekurangan yang ada dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi kita semua.





PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Mengenal lebih dalam tentang mata kuliah kajian Prosa Fiksi Drama. Serta Bentuk-bentuk Prosa dan Pendekatan Kajian Prosa.
2.Maksud dan Tujuan
Untuk memenuhi tugas kelompok dari dosen kami Bapak Mirza Ghulam Ahmad S.Pd serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Bentuk-bentuk Prosa dan Pendekatan Kajian Prosa bagi kelompok kami juga pembaca.
 


 PENGERTIAN  PROSA

Kata prosa berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi. Secara sempit prosa adalah karya imajiner dan estetik. Dalam kesusastraan juga disebut fiksi, teks naratif, wacana naratif.
Menurut Abrams, prosa paling sering diartikan sebagai penggunaan bahasa sehari-hari yang dibedakan dari pola-pola pengulangan satuan bahasa bermetrum pada baris puisi. Prosa dalam pengertian ini dipertentangkan dengan puisi Eropa lama yang memiliki metrum sebagai salah satu aturan terikat dari puisi. Prosa hanya berlaku untuk sastra karena istilah ini adalah istilah sastra. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.

 

Jenis-jenis Prosa
1. Prosa Lama
Prosa lama adalah karya sastra yang belum terpengaruh oleh budaya Barat.
Bentuk-bentuk prosa lama:
a. Hikayat
Berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
b. Sejarah (tambo)
Adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
c. Kisah
Adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.


d. Dongeng
Adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut:
1) Fabel
Adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Beberapa contoh fabel, adalah Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung Bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi.
  2) Mite (Mitos)
Adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempuyai kekuatan gaib. Contoh-contoh sastra lama yang termasuk jenis mitos, adalah Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian.
 3) Legenda
Adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu.
 4) Sage
Adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Beberapa contoh sage, adalah Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji.
5) Parabel
Adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan. Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan Budiman, Mahabarata, Bhagawagita.
6) Dongeng Jenaka
Adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas, atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas.
e. Cerita Berbingkai
Adalah cerita yang di dalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya. Contoh: Seribu Satu Malam.
2. Prosa Baru
Prosa baru adalah adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat.
Bentuk-bentuk prosa baru:
a. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
  1) Roman Transendensi
Di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
  2) Roman Sosial
Adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis Sutan Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
3) Roman Sejarah
Adalah roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur Sutan Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
4) Roman Psikologis
Adalah roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur Sutan Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
 5) Roman Detektif
Adalah roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
b. Novel
Novel berasal dari Italia, yaitu novella yang berarti berita. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik dan yang mengandung konflik. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.



c. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
d. Riwayat
Riwayat (biografi) adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
e. Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
f. Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan / ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur, perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
g. Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena social, politik, pementasan drama, film, dll. menurut selera pribadi penulis sehingga bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
Pendekatan Kajian Prosa

1. Kajian Historis-Biografis
Telaah ini berangkat dari anggapan bahwa karya sastra merupakan refleksi dari kehidupan dan zaman yang dialami pengarang. Atas dasar itu, kajian ini lebih diarahkan pada adanya kesesuaian atau tidak—atau seberapa banyak kejadian atau peristiwa-peristiwa tertentu ada atau mempengaruhi suatu karya sastra.
2. Kajian Moral-Filosofis
    Kajian ini berpangkal dari dasar pikiran bahwa karya sastra itu merupakan media menyampaikan nilai-nilai, ajaran-ajaran religi maupun falsafah. Dengan demikian, arah telaah ini lebih ditujukan kepada upaya menemukan nilai-nilai moral atau pendidikan yang terdapat di dalam suatu karya sastra.
3. Kajian Formalitas
Telaah ini berangkat dari dasar pikiran bahwa karya sastra itu terdiri dari bentuk dan isi. Yang dimaksud dengan bentuk ialah semua unsur yang dimanfaatkan untuk menyampaikan isi. Sementara itu yang dimaksud dengan isi ialah segala hal yang terdapat di dalam bentuk.
Bertolak dari pikiran itu, sasaraan telaah lebih ditujukan kepada bagaimana bentuk karya sastra yang ditelaah tersebut dan apa yang hendak disampaikan oleh karya sastra bersangkutan.
4. Kajian Strukturalisme
Telaah ini berangkat dari dasar pendapat bahwa karya sastra itu merupakan sebuah sistem. Setiap unsur pembangun karya sastra itu berkait dengan unsur lain. Masing-masing unsur hanya bermakna dalam keterkaitanny dengan unsur lain. Dengan dasar itu, arah telaah ini ditujukan untuk melihat bagaimana keterkaitan atau jalinan antarunsur pembangun karya sastra yang ditelaah tersebut
5. Kajian Semiotis
Telaah ini berangkat dari dasar pikiran bahwa sastra itu merupakan salah satu sistem tanda yang bermakna yang menggunakan medium bahasa. Sementara itu bahasa sendiri sebenarnya juga mempunyai sistem tanda yang bermakna.
Oleh karena itu, maka sastra dikatakan sebagai sistem tanda sekunder sedangkan bahasa sebagai sistem tanda primer. Dalam memahami sastra dengan pendekatan semiotik, hal yang harus diperhatikan adalah bahwa arti yang dapat diungkapkan dari sastra bukan semata-mata datang dari konvensi sastra, tetapi untuk memahami sastra pembaca harus memahami kode bahasa, kode sastra, dan kode budaya.
6. Kajian Sosiologis
Telaah ini berangkat dari dasar pikiran bahwa ada keterkaitan antara sastra dan masyarakat. Atas dasar itu, kajian sosiologis biasanya lebih diarahkan kepada (misal) sejauh mana sastra mencerminkan kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu muncul, apa fungsi karya sastra itu bagi masyarakat, dan bagaimana dampak karya sastra itu bagi masyarakat pembacanya.
7. Kajian Resepsi Estetika
Telaah ini berangkat dari dasar pikiran bahwa yang menentukan makna karya sastra itu adalah pembaca. Respon pembaca sangat ditentukan oleh pengetahuannya mengenai sastra, latar belakang pendidikannya, budayanya, keyakinannya, dan sebagainya. Dengan demikian, maka hasil kajian seseorang terhadap suatu karya sastra dapat berubah-ubah. Jadi, berdasarkan pendekatan ini sebuah teks tidak memiliki arti objektif.

8. Kajian Psikologis
    Telaah ini memiliki 4 kemungkinan:
a) studi psikologi pengarang sebagai tipe atau sebagai pribadi
b) studi proses kreatif
c) studi tipe dan hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra
d) studi dampak karya sastra pada pembaca (psikologi pembaca)

Contoh Prosa

Legenda Batu Menangis
Di sebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah Kalimantan, hiduplah seorang janda miskin dan anak perempuannnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, dia memiliki perangai yang buruk. Gadis itu amat malas, tidak pernah membantu ibunya bekerja. Kerjanya hanya bersolek setiap hari.
Suatu hari, anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh sehingga mereka harus menempuh perjalanan yang jauh. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan dengan memakai pakaian yang bagus  dan bersolek agar dikagumi kecantiknnya. Sementara, ibunya berjalan di belakangnya sambil membawa keranjang dengan memakai pakaian yang dekil. Karena mereka hidup ditempat yang terpencil, maka tak seorang pun tahu bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Orang – orang terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama pemuda desa. Namun, saat melihat orang yang berjalan di belakang anak itu, sungguh kontras keadaannya. Hal ini membuat orang bertanya-tanya.
Diantara orang yag melihat itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu. ”Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan di belakangmu itu ibumu?”
Namun apa jawaban gadis itu? “Bukan,“ katanya angkuh. ”Ia adalah pembantuku.”
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekat lagi seorang pemuda dan bertanya kepada gadis itu.
”Bukan, bukan,” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. ”Ia adalah budakku.”
Begitulah setiap ada seseorang yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya begitu. Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka itu, si ibu masih bisa menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawaban yang sama, akhirnya si ibu yang malang itu tidak dapat menahan diri. Si ibu berdoa:
”Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba tega memperlakukan hamba seperti ini. Ya Tuhan, hukumlah anak hamba! Hukumlah ....”





Atas kuasa Tuhan, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis dan memohon ampun kepada ibunya.
”Oh, Ibu. Ibu Ampuni saya, ampunilah kedurhakaan anakamu selama ini. Ibu... Ibu... Ampuni anakmu.”

Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi semua telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis.
Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara: Pustaka Agung Harapan




PENUTUP

Prosa merupakan karya sastra dalam bentuk bahasa yang tidak terikat oleh rima, jumlah baris, dan sebagainya. Prosa meliputi hikayat, sejarah, kisah, dongeng, cerita berbingkai, roman, novel, cerpen, riwayat (biografi), kritik, resensi, esai. Prosa memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik..







DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo.
Agni, Binar. 2010. Sastra Indonesia Lengkap. Jakarta: Hi-Fest Publishing.
S, Yudiono K. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT Grasindo.

SAJAK CINTA DAN REMBULAN



Malam larut setiap insan
Aku sendiri pada tepian bangku melihat rembulan
Menatap dalam dalam hatiku
Jauh melampaui gugus gemintang yang tari menari
O, bunga mawar dan melati
Wangimu temani ku malam ini
Aku menunduk
Dan bayang orang orang yang ku cinta membayang di tepian awan
Bidadari menari bermandi perak rembulan
Aku mencari sebuah makna insani
Berkelana dalam alamku
Menjelajahi lekuk sudut dari hatiku
Kehidupan macam apa yang ku jalani ?
Hidup bukan masalah makan nikah dan beranak
Bukan juga gelar kesarjanaan dan pangkat para dewa
Lebih dari itu
Hidup adalah untuk hehidupan
Tikus berlari di antara kakiku
Aku bertanya perihal kehidupan
Sebatang jambu yang layu dengan sayu ia berkata
"Engkau belum mengerti karena belum memberikan buah pada siapa yang ada di bawah dan yang melintas di atas"
Lampu kerucut yang temaram dengan senyum terang mengatakan
"Hidup itu engkau memberi terang, di jalan, jembatan, pekuburan, gedung presidenan. Di mana pun engkau, menerangi siapa saja yang datang"
Melati putih dengan berseri ia berkata
"Hidup adalah engkau memberi wangi, tak peduli orang akan memuji atau menyanjung. Karena hidup adalah wewangian, ia tercium tetapi tak berbenda"
Tanah kusam dengan dahi penuh daki ia berkata
"Engkau bertanya perihal kehidupan ? Engkau akan mengetahuinya bilamana engkau menempatkan diri menjadi pijakan manusia, yang muda maupu yang renta. Menumbuhkan bunga bunga, memberi makan yang lapar, memberi singgah mereka yang lelah"
Sepercik air dingin yang bening dengan tenang ia juga berkata
"Engkau melepas dahaga mereka yang haus, engkau menyegarkan mereka yang gersang, memberi kehidupan di mana engkau tergenang dan membawa kehidupan kemana engkau mengalir. Itu hidup yang sejati"
O, bumi
Aku menatap langit
Bibirku bergetar, air mata ku meleleh
Gemintang yang riang dengan tertawa ia berkata
"Berikan keindah pada setiap siapa yang memandang mu, karena hidup adalah penuh ketakjuban"
Rembulan yang cantik keemasan sambil tersenyum manis ia berbisik lembut di telingaku
"Hidup adalah engkau memberi terang dalam gelap"
Semua memberi jawannya untuk apa mereka diciptakan
Aku menunduk lebih dalam
Mereka yang tercinta
Mataku ku pejam
Ku tarik nafas dalam
Hatiku berguncang, tubuhku bergetar
Suara dari mana menggema mengatakan
" Manusia di hidup untuk menyembah Tuhan-nya, bekerja keras untuk meraih ridho-Nya, dan yang terbaik di antara mu adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya."

 
By : Anton Sugiarto
Cibitung
28 November 2009
pukul 2:32

PERKUMPULAN MAHASISWA



Berkacalah
Tengkorak bapakmu sudah mengapur
Terkubur dalam luka-luka
Kita tenggelam
Karam

Oh, kau yang menggagahi cakrawala
Dimanakah kau letakkan tangan ?

Kaulah api
Kaulah bara
Dimanakah kau letakkan tangan ?
Apa kau ingin bakar bendera ?

Inilah  protes ku
Karena pendidkan tidak menjadikan kita pandai
Karena pendidkan melemparkan kita kepabrik-pabrik

Kaulah api
Kaulah bara
Aku lihat lima ribu kanak-kanak di jalanan kota
Kita tenggelam

Jangan sampai karam
Kaulah api
Kaulah bara
Jangan kau bakar bendera


By: Anton Sugiarto
Kampus Condet
Selasa, 18 Oktober 2011
Ditulis dalam acara Apresiasi Puisi Unitas Bahasa dan Sastra Indonesia Unindra