Selasa, 27 November 2012

Cerpen: Pernikahan LALA *Episode Terakhir*

Akhirnya setelah menunggu satu minggu, kini Pernikahan LALA episode terakhir cin ... yuk mari dilahap, jangan lupa koreksi atau pendapatnya :)

-----------------------------------------------------

“Din … elo sakit ya ?”
“enggak, hari ini aku bener-bener capek banged, aku balik dulu ya.”
“mau gue anter ?”
“enggak usah la, kamu istirahat aja.”
Di metro jurusan Kp. Melayu – Kp. Rambutan aku duduk sendiri, maklum hari itu sudah agak malam jam 9 lewat. Biasanya kalau sudah jam segini metro agak susah didapat, untung aja aku masih menemukan metro … mungkin ini yang terakhir, kalau tidak dapat bisa-bisa aku naik ojek.  Agak sedikit risih memang, karena akhir-akhir ini banyak sekali pemberitaan pemerkosaan diatas kendaraan umum, semoga saja Allah selalu bersama ku.

Malam ini aku tidak bisa tidur, itu karena pikiranku melayang kepada mas hakim, jangan-jangan dugaan ku selama ini benar,  bahwa mas Hakim adalah salah satu calon korupsi. Buktinya, dia selalu memberikan apapun yang diminta lala, entahlah … semoga pernikahan lala bisa berjalan dengan baik.

****
H-3
“Din … kalau gue nanti pergi dari loe,loe baca surat gue yang dilemari itu ya.” Ujar lala sambil menunjuk lemari pakaiannya.
“maksud kamu la ?”
“haduhw … loe itu lola ya din, maksud gue kalau gue nanti pergi, loe jangan lupa baca surat gue, ngerti ?”
Aku semakin tak faham dengan ucapan lala.
“lala aku bener-bener enggak faham sama ucapan kamu, maksud kamu pergi sama mas hakim ?”
Lala mengangguk. Ohw … aku kira pergi ke … sudahlah atak usah diteruskan.

****
Malam H-1
“La … kamu baik-baik aja kan ?”
Aku lihat lala semakin mendekati hari pernikahan, semakin pucat yang lebih anehnya dia tidak bercerita apa-apa denganku.
“gue baik-baik aja kok din, Cuma agak nervous aja besok.”
“itu hal biasa kok la, banyak orang yang merasa nervous saat menghadapi pernikahan, itu namanya sindrom pra nikah … banyak sekali orang yang akhirnya menikah walaupun tadinya mereka takut menikah, tetapi tidak sedikit mereka yang kabur dari pernikahan karena membayangkan pernikahan yang bukan-bukan.”
Lala hanya tersenyum mendengar penjelasanku.
“ternyata loe banyak tahu ya din, gue bersyukur punya sahabat kayak elo.”
“semoga besok pernikahan kamu berjalan dengan lancar ya la.”
“semoga din.” Tetapi tatapan mata lala kosong, seakan-akan dia tak yakin besok semuanya akan baik-baik saja.

*****
Hari ini, aku dan ibu sangat repot di gedung pernikahan lala dan mas hakim, maklum keluarga lala memang tidak ada. Bunga-bunga ucapan selamat telah berderet di pintu masuk, mulai dari teman-teman mas hakim yang di DPR sampai pak edi mantan lala. Aku sendiri belum melihat lala pagi ini, karena sesampainya di gedung aku harus melihat semua persiapan-persiapan mulai dari cinderamata, konsumsi, pagar  ayu, fotografer  alhamdulilah semuanya udah sip. Para tamu undangan juga sudah memenuhi ruangan, wajah mereka terlihat ceria, barusan aku telpon mas hakim, katanya dia sedang di jalan bersama keluarga besarnya. Teman-teman SMA dan kuliah juga sudah banyak yang hadir, Alhmadulilah mereka datang juga.

“hey … din, kamu cantik banget hari ini.”
“eh syarifah …. Alhamdulilah, makasih fah.”
“si lala nya mana din ?”
“oh … dia lagi di dandanin fah, aku juga belum liat si.”
“pastinya cantik benget ya din.”
Aku hanya tersenyum mendengar ucapan syarifah, lala memang cantik, amat cantik malah,  makanya orang seperti mas hakim bisa suka kepadanya.
“ohw … begini aja gedungnya ?”
Sepertinya suara ini.
“reni ?”
“jadi begini aja gedung pernikahan seorang lala, yang digembar-gemborkan nikah dengan wakil dpr ?”
“maksud kamu apa ren ngomong gitu ?”
“kamu ngertilah maksud aku.” Ia pun tersenyum sinis. Tapi aku bener-bener enggak ngerti maksud reni.
“sebenarnya aku enggak mau datang kesini,  cuma tadi pagi ada berita yang menyampaikan bahwa salah satu wakil dpr yang bernama Hakim Diraja telah tersangkut kasus korupsi bersama nazar dan udin, karena penasaran makanya aku datang kesini.” Tambahnya.
Ya ampun ternyata benar mas hakim tersangkut kasus korupsi , aku pergi meninggalkan reni dan syarifah.
“din … mau kemana kamu.”
“paling-paling dia mau lihat calon pengantin wanita.” Terdengar suara reni setengah berteriak.
Benarkah mas hakim terlibat korupsi ? lalau bagaimana pernikahannya dengan lala hari ini ? bagaimana kondisi lala ? berbagai macam pertanyaan muncul di benakku.  Sesampainya di ruang rias, aku berusaha membuka pintu itu, tetapi tidak bisa sepertinya di kunci dari dalam.
“la… ini aku dini, boleh aku masuk ?”
Tidak ada jawaban, tetapi hanya terdengar suara kunci di buka dari dalam … kreek … pintu terbuka.
“silahkan mba.” Dengan gayanya yang kemayu, seorang cowok tulen mempersilakan aku masuk. Aku baru tahu, kalau tata rias lala seorang banci.
“la …” sungguh aku takjub, melihat lala memakai baju pengantin muslimah lengkap dengan jilbabnya, tata riasnya yang natural membuat kecantikan lala terlihat jelas. Lala pernah bilang sama aku, suatu saat nanti dia akan berjilbab , mungkin ini saatnya menutup auratnya.
“la …” panggil ku lagi.
“jeng lala nya lagi tidur cin …”kata seorang perias yang satunya.
“tidur  ?”
“bener cin … tadi setelah dia memakai baju pengantin ini, dia minta di foto dan setelah itu dia bilang mau tidur.” Dengan gaya khas nya seorang banci, si penata rias itu menjelaskan kepada ku.
“liat deh cin … fotonya cantik pisan euy.” Aku melihat sekilas foto yang terpampang di layar hp lala. Subhanallah, cantik. Tetapi sepertinya ada yang tidak beres dengan lala, biasanya lala kalau mendengar suara sedikit saja, dia pasti terbangun, tetapi ini tidak … Ya Rabb … jangan-jangan lala …
“la.” Panggil ku.
“la.” Aku pun mengguncangkan tubuh lala, tetapi dia tetap tidak bergeming. Aku memeriksa nadinya, Astghfirullah, nadinya tak berdenyut. Innalilahi Wa Inna Ilaihi Rojiun …

-----
Semua orang hadir,  kebanyakan dari mereka memakai baju batik dan kebaya. Ada yang berdandan menor, ada yang natural. Yah … kami datang untuk lala, tetapi bukan untuk kepernikahannya tetapi untuk menganarnya ke perisitirahatan terakhirnya. Mas Hakim juga hadir disana, setelah pemakaman usai, polisi langsung memborgol tangan mas hakim.
“Din … maafkan saya, saya telah mengecewakan sahabat kamu, saya tidak tahu kalau lala bisa senekat ini.”  Aku hanya diam tak tahu harus menyahut apa,
“Din … ini.” Mas hakim memberikan aku sebuah kalung permata, aku berusaha menolak tetapi mas hakim bersikeras agar aku menerima kalung itu.
“Din .. tadinya kalung ini akan sebagai mahar saya untuk  lala, dan sekarang mahar ini sudah tidak ada gunanya lagi din … saya kira lala akan senang jika kalung itu kamu yang memakainya.”
Tiba-tiba seorang polisi mendekat.
“maaf pak, waktu anda sudah habis.”
Kemudian, mas hakim pergi meninggalkan ku,
meninggalkan tatapan orang –orang yang hadir di pemakaman,
meninggalkan pemakaman lala yang masih basah oleh taburan  bunga melati.
Yah … begitulah akhirnya pernikahan lala, polisi menyatakan  lala bunuh diri dengan motif malu karena calon pengantin pria adalah koruptor.

-------

“Din … kalau nanti gue pergi dari loe,loe baca surat gue yang dilemari itu ya.”

Kata-kata itu terngiang-ngiang di otakku.  Setelah pemakaman usai, aku segera ke apartemen lala, kalau memang benar lala menulis surat itu, berarti lala telah merencanakan semua ini.  Aku tak kuat membuka pintu apartemen lala, saat aku masuk, masih terdengar suara lala disini, suara nyanyiannya, canda tawanya.  Perlahan aku membuka pintu lemari yang ditunjuk lala waktu itu. Hatiku memekik, ada selembar amplop berwarna biru muda terselip dibawah baju-baju lala. Aku pun mulai membaca surat itu.


Buat sahabat gue : DINI

Din …
mengenal loe sejak SMA,  membuat gue tambah kagum sama loe, berawal dari kenalan kita di kelas XI-A. Loe  begitu baik, tampak kaget ketika loe mendengar gue tinggal di panti dekat sekolah kita. Hanya loe din … dari dulu sampai sekarang yang masih sama gue. Orang-orang bilang gue sombong, jutek, belagu dan mereka menjauh dari gue, tapi elo din … Cuma elo yang dari dulu gue jutekin, terkadang gue hina dan sering gue caci masih ada disamping gue hingga sekarang. Gue bersikap begitu hanya ingin  tau mana yang bener-bener teman gue, mana yang bukan dan ternyata hanya elo din temen gue di dunia ini dan mungkin mas hakim yang akan menjadi calon suami gue (kalau jadi).

Din … gue mau ngucapin terimakasih banget buat elo, yang udah nemenin gue selama ini. Kalau gue jadi elo, mungkin gue enggak tahan dengan sikap-sikap gue yang seperti itu, dan pergi mencari sahabat-sahabat yang lebih sempurna, tetapi itu enggak elo lakuin din … mengenal loe, gue jadi belajar apa itu arti sahabat.

Din … maaf, sebenanarnya gue enggak ada maksud mengacaukan acara pernikahan gue, yang udah lama gue idam-idamkan kan din, tetapi tiba-tiba saja mas hakim bilang kalau dia salah tersangka korupsi yang 3 tahun lalu dia perbuat, mas hakim bilang dulu dia bener-bener enggak ngerti din … karena dia baru duduk di bangku DPR, dia hanya setuju dan menandatangani tanpa mempelajari semuanya, dan setelah tanda tangan proyek itu, setiap bulan rekeningnya selalu bertambah, waktu dia tanya sama atasannya mereka bilang “itu hasil tanda tangan kamu” tanpa memperjelaskan secara rinci. Inilah Hasilnya din … dia tersangka Koruptor pada pembangunan wisma atlet sea games.

Din … mas hakim cerita, waktu mas hakim ketemu sama nazar dan udin dia liat loe, mungkin itu sebab muka loe pucat sewaktu pulang dari mall, loe lihat mas hakim sama tersangka korupsi pembangunan sea games kan ? mungkin, elo berpikir bahwa mas hakim terlibat korupsi juga dan itu yang menjadi beban loe kan din, kenapa loe enggak cerita sama gue ? Din … pada awalnya memang mereka terlihat akrab sekali, tetapi suasana menegang saat si Udin bilang bahwa mas hakim juga terlibat korupsi yang sama dengan si Nazar dan Udin. Mas hakim kalut din,sedangkan pernikahannya sama gue tinggal seminggu lagi. Dia aja kalut, gimana gue din ? tapi mas hakim bilang sama gue, dia bener nyesel dan dia enggak nyangka kalau itu adalah sebuah korupsi. Tapi semuanya udah telat din …

Din … jujur, gue kaget banget, gue bingung din … disaat hari-hari yang gue tunggu tiba, disaat itu juga mas hakim harus dibawa ke hotel prodeo. Din … elo tau kan, gimana bencinya teman-teman sama gue, pasti mereka tersenyum diatas penderitaan gue din … mereka akan bertepuk tangan, mereka akan bersorak-sorak, gue harap loe enggak ikut dengan euforia mereka ya!  Din … gue enggak kuat melihat itu semua din … gue enggak kuat ngebayangin setelah akad gue,  mas hakim di borgol tangannya didepan para tamu undangan, dan semua para tamu undangan pasti akan bertanya-tanya sama gue, dan mereka akan bilang kalau gue janda kembanglah, pernikahan malang lah … gue enggak sanggup menghadapi itu semua din …

Din … minggu-minggu ini,  adalah hari paling berbahagia buat gue, walaupun gue enggak jadi nikah, paling enggak gue bisa duduk di gedung pernikahan dengan memakain baju pengantin din. Maaf juga kalau gue harus mengakhiri hidup gue dengan cara seperti ini din.

Din … maaf gue meninggalkan elo buat menanggung malu gue,
Maaf … kalau selama hidup gue, gue hanya bikin elo susah
Maaf … kalau gue menjadi pengecut
Maaf … kalau gue harus ninggalin loe sendiri
Maaf … Maaf … Maaf banged din …

Din … gue harap loe nanti dapet jodoh yang baiknya sama kayak elo,
Din … gue harap loe enggak nyesel udah milih gue jadi sahabat loe
Din … untuk terakhir kalinya gue bilang
“GUE …. SAYANG …. BANGET … SAMA … ELO ……”



La … seandainya kamu bisa lebih bersabar, mungkin tidak akan seperti ini jadinya. La …. Aku juga sayang sama kamu la, semoga kamu tenang dialam sana. Amin.

Cerpen: Pernikahan LALA *Part II*

Buat teman-teman yang udah enggak sabar baca cerita Pernikahan LALA sok mangga di lahap sekarang ... komennya jangan lupa :)

----------

“Din … ada lala tuh.”
Lala main ke rumah ?  seingat aku dia belum pernah main ke rumah sejak lulus sma.
“bilang aja aku lagi tidur bu.”
“din … kalau marahan itu enggak boleh dari tiga hari.”
“aku udah enggak marah sama lala kok bu, Cuma masih segen aja ketemu sama dia.”
“din … lala itu butuh kamu.”
Kalau ibu udah ceramah, bisa panjang kali lebar neh urusan.
“iya bu, nanti dini ke depan.”
“jangan lama-lama din, kasian lala nunggu diluar.”
“diluar ? emang ibu enggak kasih dia masuk ? atau emang dia udah enggak mau masuk ke rumah kita ?” tadinya aku berpikir lala sadar, tetapi ternyata duduk dirumah ku saja dia tidak mau.
“hussh … kamu engak boleh soudzon gitu, lala nunggu diluar karena malu, dia ngerasa bersalah banged sama kamu, makanya dia enggak mau duduk kalau bukan kamu yang nawarin.” Setelah berkata seperti itu, ibu ku pun keluar. Sebenarnya aku rindu sama lala walaupun dia terkadang sombong, atau nyebelin tetapi dia sudah kuanggap saudara sendiri.
“jadi …. Mau nunggu diluar terus.”
Lala menoleh kepada ku.
“din …. Maaafin gue ya, gue nyesel ngomong seperti itu sama loe, gue telpon enggak loe angkat, gue sms enggak loe bales, din … tadinya gue cuma niat ngegodain elo doang tapi loe udah keburu pergi.”
Aku masih diam.
“din … loe masih marah sama gue ya ?”
“kenapa kamu nyangkain aku suka sama mas hakim ?” tanyaku.
“Din … kan gue udah bilang sama loe, gue cuma becanda , abis loe dari dulu sampai sekarang gue liat enggak pernah punya cowok, loe tau mas hakim kan ? ganteng, tajir, dan anggota dewan pula, dan anehnya loe sama sekali enggak ada senyum-senyumnya sama tuh orang, kan gue jadi aneh din … lagian disekeliling mas hakim banyak banged cewek yang cari perhatian sama dia dan gue liat cuma elo satu-satunya orang yang enggak kepicut sama dia.” Lala terus nyerocos tiada henti.
“denger penjelasan aku yah NUR  LAILA … aku enggak tertarik sama mas hakimmu justru karena dia anggota dewan, dan waktu sma aku belum pacaran karena memang enggak ada yang aku suka, dan kalau sekarang aku belum pacaran karena aku ingin mencari calon suami bukan pacar.” Ujarku.
“gue si enggak ngerti cara pemikiran elo,tapi  yang penting loe udah enggak marah kan sama gue ?”
aku kembali diam.
“Din kalau elo marah, siapa yang nganter undangan gue ke temen-temen, ayo dong pliss cin, gue kan enggak punya siapa-siapa selain elo  … udah ya enggak usah marah lagi, gue rela loe suruh ngapain aja, yang penting elo enggak marah sama gue.”
Tadinya aku agak sedikit tersinggung sama lala, berarti dia minta maaf sama aku karena dia mau minta tolong sebar undangan. Tapi setelah berpikir lagi, ada benarnya ucapan lala. Setelah tamat SMA lala memilih keluar dari panti asuhan yang mengasuhnya sejak kecil, sedangkan orang tuanya entah kemana!
“baiklah … aku maafin kamu, tapi dengan satu syarat.”
“apa din.”
“kamu harus ikut aku nyebar undangan ke teman-teman.”
“tapi din gue …”
“enggak ada tapi-tapian, kalau kamu enggak mau, aku juga enggak mau nganter undangan itu.”
Akhirnya lala pun menerima persyaratan ku, dan kami pun berpelukan layaknya teletubies.

----
Macam-macam tanggapan teman sma dan kuliah saat menerima undangan dari lala

“eh …dini, ngapain kamu kesini.”
“ini ren, aku mau kasih undangan pernikahan lala.”
“lala.” Mata reni membelalak ketika aku meyerahkan undangan yang panjangnya sekitar 20 centi. Paduan warna pink dan biru muda membuat undangan itu terlihat manis dan elegant, apalagi dilengkapi dengan pita besar ditepinya.
“kamu serius ini undangan lala si anak haram itu.”
“apa loe bilang ?”
Tiba-tiba lala sudah ada dibelakangku.
“aku bilang, ini undangan loe si anak haram ?”
Plak … tiba-tiba saja lala menampar wajah reni.
“eh ren denger loh ya, jangan pernah bilang gue anak haram.”
“loh … emang kenyataannya ko, gue yakin nama ortu di undangan ini nama orang bayaran loe kan ?”
Tadinya lala mau menampar reni, tapi aku cegat.
“udah la, enggak usah diperpanjang.”
“eh din … wajar dong kalau gue marah, bisa-bisa nya dia masih manggil sebutan itu buat gue.” Sambil menunjuk reni.
“ya udah … kalau elo mau dateng silahkan, enggak dateng juga enggak apa, yang mau gue kasih tau sama loe, gue nikah sama anggota dewan.” Sambil tersenyum penuh kemenangan, lala pun menarik tangan ku.
“alah … paling-paling tuh anggota dewan loe pelet.” Teriak reni
Bagusnya lala  tidak mengubris ucapan reni.

----

“lala ? lala yang mana si din ?”
“itu loh fa, yang duduk sama aku.”
“oh cewek sombong itu, dapet jodohnya orang mana din ?”
“wakil rakyat fa.”
“hah  … wakil rakyat, serius lo ?”
“iya bener.”
“pantesan undangannya segede  alaihim gambreng.”
“waduh … kayaknya gue engga bakal dateng deh din, gila gue mau ngado apa kalo nikahannya di gedung ?”
“udah … yang penting kamu dateng aja, lumayan kan dapet makan gratis.” Ujar ku sambil tersenyum
“Ah … dasar loe, ohw ya, si lalanya mana ?”
“dia lagi di mobil fa, lagi enggak enak badan.”
“ohw … ya udah, bilang cepet sembuh sama dia ya.”
“okeh, aku pamit dulu ya fa, assalamua’laikum.”
“waa’laikum salam.”
Sengaja si lala tidak turun, katanya dia takut naik pitam lagi, jadi terpaksa aku berbohong sama ulfa.

----

“subhanallah, kamu dini ?”
“iya bener syarifah, kamu apakabar ?”
“alhamdulilah baik, kamu sekarang ngapain din ?”
“aku jadi bu guru sekarang, sesekali si ngirim tulisan ke media-media gitu.”
“alhamdulilah ya din … oya kamu mau ngapain kesini.”
“aku nyebar undangan.”
“barakallah ya din, semoga jadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.”
Aku tersenyum mendengar kata-kata syarifah.
“syarifah, bukan aku yang nikah tapi lala.”
“oh lala.”
“aku kira kamu, ya udah nanti aku usahain dateng.”

-----

“eh kamu din, tumben ke rumah aku, udah lama ya kita enggak ketemu.”
“iya na, oya ini ada undangan dari lala.”
“kamu masih jadi jongos nya cewek sombong itu din ?”
“jong … apa tadi na ?”
“jongos … jongos itu sama dengan pembantu.”
“ya ampun ko gitu si ngomongnya na, aku udah anggap dia jadi saudara aku na.”
“ya ampun kamu tuh din, mau aja dimanfaatin sama lala.”
“aku enggak ngerasa dimanfaatin sama lala kok na.”
“lah … buktinya,  sekarang lala mana ?”
“dia lagi fitting baju.”
“oh … kamu sendiri kapan nyusul din ?
“Insya Allah dalam waktu dekat , aku akan menyusul na.”
“ok, jangan lupa undang-undang aku ya.”

-----

“ini rumah rio ?”
“iya loe siapa ?”
“aku dini teman sma nya.”
“ya ampun din .. gue kira loe siapa, aku rio elo enggak kenal gue ?”
Rio yang ku kenal dulu, rambutnya gondrong, agak gemuk. Tetapi yang dihadapan ku rapih ini rapih,  rambutnya belah tengah, pakai kacamata dan tubuhnya udah normal.
“iya aku rio, kamu pasti kaget ya, yah maklum tuntutan kerja.”
“bagus dong ri, Allah itu suka keindahan dan sekarang kamu udah indah.”
“yah … bu ustdazah  ceramah, oya ngapain loe kesini ? sendirian ?”
“aku mau nganter undangan lala ri, sama lala tapi dia nunggu didepan gang.”
“gue kira elo yang nikah din, hampir aja gue jantungan.”
“haduhw … udah ya ri, aku balik dulu, kasian lala nunggu didepan.”
“gue anter ya.” Pinta Rio
“makasih ri, tapi enggak usah repot-repot  aku bisa sendiri kok.”

 --------

“lala nikah ?”
“kenapa gung, kok kamu enggak seneng gitu ?”
“enggak gue enggak nyangka aja, orang yang udah lama gue suka akhirnya nikah juga.”
“sabar ya gung, mungkin lala bukan jodoh kamu.”
“iya din, makasih ya, semoga gue sanggup liat dia dipelaminan nanti.”

 -----

 “undangan siapa neh din ?”
“undangan lala ji.”
“gila punya duit dari mana tuh orang beli undangan gede kayak gini.”
“alhamdulilah … lala kan sekarang udah kerja ji.”
“yah … walaupun udah kerja enggak mungkin lala bikin kartu undangan kayak gini din.”
“hah … calonnya anggota dewan din ?”
“iya.”
“o… pantes,  jangan-jangan  tuh orang korupsi lagi.”
“huss … jangang ngomong gitu dong ji, mending kita doain aja semoga pernikahannya lala berjalan sesuai dengan rencana.”

---

Satu minggu aku dan lala pergi menganter undangan ke teman-teman sma rasanya lelah sekali. Hari ini lala meminta aku untuk mengecek semua persiapan nikahnya mulai dari acara, gedung, dekor, fotografer, gaun pengantin dan lain-lain, maklum ini adalah H-5.
“la … sepertinya kamu belum beli cinderamata ?”
“ya ampun din … kok aku bisa lupa ya, padahal cinderamata itu penting din.”
Lala  pun mengambil telpon genggamnya.
“mas hakim …. Aku belum beli cinderamata mas.”
“tuh … kan kamu sibuk mulu, awas aja kalau nanti pernikahan kamu masih rapat, aku akan tarik paksa kamu ha ha …”
“iya … iya … becanda kok, ya udah aku minta anterin dini ya.”
“see you say …”
Lala pun mematikan hpnya.
“din … sekarang kita beli cinderamata yuk, gue tau tempat yang bagus.”
“haduhw… aku capek banged la, tadi aku abis nyuci dan besih-bersih dirumah.”
“ya ampun cin … kalau loe enggak nganter gue, siapa yang bisa gue tanyain nanti ?”
“ok … ok … tapi aku shalat ashar bentar ya.”
15 menit kemudian kami pun berangkat menuju tempat cinderamata langganan temannya lala. Waw … cinderamata nya lucu-dan unik-unik … pensil wayang, gelas imut, bingkai, sendal batik dan harganya pun diatas rata-rata.
“din … sini deh, tas nya lucu enggak ?”
“cantik la … tapi harganya lumayan tuh.”
“barusan aku kontak mas hakim, katanya enggak masalah din.”
“ohw … gitu, ya udah.” Aku menelan ludah … kalau tas ini dibeli sebanyak 1500 dikali dengan harga dibandrol ini haduhw …. Mahal sekali.
“din … elo yakin tas ini bagus ?”
“iya kok bagus.”
“tapi muka lo kok enggak yakin gitu ?”
“la … tas ini bangus banged, malah tas paling bagus yang pernah aku lihat.”
Lala pun tersenyum.
“oke mba gue  pesen tas ini 1500, kalau bisa 3 hari dari sekarang udah sampe ditempat gue.”
“iya mbak, nanti kalau udah tranfer langsung kasih kabar ke saya ya mbak.”
“sipp.” Lala mengancungkan jempolnya yang lentik.
“din … gue laper nih, kita beli makan yuk.”
“oke.”

Lalu mobil lala pun meninggalkan parkiran toko cinderamata Niken, menuju mall terdekat.


“loe pesen apa din …”
Seperti biasa lala kalau ngajak aku makan pasti di restorant jepang.
“aku pesen ume set .”
“wah … loe lagi laper ya ?”
“iya.” Jawab ku jujur.
“ya udah gue juga pesen ume set juga deh.”
Setelah menunggu sepersekian menit pesanan kami pun datang. Menu  Ume Set ini terdiri dari 5 jenis makanan Jepang paling favorit: Tenpura, Sukiyaki, Sashimi, Yakitori dan Sushi ditambah Miso sup. Baru makan beberapa suap, tiba-tiba saja aku ingin ke toilet.
“la … aku kebelakang bentar ya.”
“jangan lama-lama cin … kasian calon pengantin perempuan ditinggal sendiri ha.”
Aku mencari-cari toilet di mall ini, berputar melewati toko baju, beragam tas, sepatu  makanan siap saji … tunggu,  tunggu … rasanya aku mengenal orang yang ada didalam restoran siap saji itu, seseorang yang kukenal ,tetapi dia tidak mengenalku wajar saja … karena dia adalah orang yang paling ngetop di Headline koran minggu-minggu ini putih, dengan hidungnya yang mancung dan face yang kearab-araban, seperti nya aku lebih mengenal orang disampingnya, mereka terlihat akrab sekali, benar … aku sangat mengenali wajah itu …  itu kan mas hakim.

Bersambung …

Jumat, 23 November 2012

Puisi: TERIMA-KASIH IBU



IBU...rambutmu kini sudah mulai memutih
Kulitmu tak lagi kencang
Penglihatanmu tak lagi terang
Jalanmu kini sudah mulai goyang

Namun..apa yang terlihat
Semua itu tak pernah engkau rasakan
Semua itu tak pernah engkau pedulikan
Aku paham, semua itu demi anakmu

Sepanjang jalan engkau mengais rejeki
Sepanjang waktu engkau berhitung
Berapa laba kau dapat hari ini
Tuk membayar semua letihmu

Engkau tak lagi dapat membedakan
Mana siang, mana malam
Semangat mengalahkan gemetar kakimu
Dan segala rasa lelahmu

Ini semua...untuk siapa?
Hanya untuk anakmu
Anak yang engkau impikan menjadi orang hebat
Mencapai setumpuk asa

IBU...sampai kapanpun,
Anakmu tak kan pernah lupa
Atas semua jasa, do'a dan derita
Keringat yang engkau cucurkan

IBU...engkau sudah terlalu besar, berkorban
Hanya surga yang pantas membayar tulusmu
Hanya Tuhan yang pantas menjagamu
Dunia dan akherat...

IBU...
Anakmu kan selalu merindumu
Do'a di setiap hembus nafas ini
Terima kasih...IBU, untuk semua ikhlasmu
 
By: Khomsa

Puisi: TANDA TANYA




Kutermenung, melihat realita kini

Kumenangis, meratapi
‘bekal’ ku yang belum cukup

Aku takut, sungguh aku menjadi penakut dari sebelumnya

Aku terancam, aku diteror…

Bukan, bukan terancam oleh hukuman aparat

Bukan pula oleh teroris,

Namun,

berita di media yang telah mengancamku

meneror ku setiap hari

dengan berita kriminalnya

skandal sex dan korupsinya
dan bencana alam yang maha dahsyat

Tsunami yang berefek domino,

Gunung yang terus memuntahkan laharnya,

Luapan lumpur yang terus berekspansi menggeser hunian manusia

iklim yang mengkhianati asa petani

Inikah, tanda-tanda dari-Nya ?

Ketika sosialita lebih puas menghabiskan jutaan rupiah tuk sekedar nonton konser

seolah melupakan hebatnya derita kaum proletar

Ketika pornoaksi menjadi jamuan legal yang selalu dipandang dari kacamata hedonis

seolah menyangsikan adanya kehidupan setelah mati

Ketika legalitas hukum hanya dibuat sesuai pesanan sponsor

memupus habis asa keadilan kelas bawah

Ketika wakil rakyat tlah menjelma jadi setan budeg,

Ketika agama hanya sekedar pengisi identitas di KTP saja,

Akankah ini menjadi catatan akhir zaman ?

by: khomsa

Puisi: KATA MATI

Dia mengukir kata mati diatas relung hati ,
Terpaku tajam dengan rantai terkekuh keras 
Tak ada satupun yang mampu mengurai 
Seperti angin menghelus lembut udara.
Meja dan kursi tua itu menjadi saksi sejarah dari peradaban hidup yang pernah terukir.
Kata mati itu selalu dia ingat 
Tak akan pernah mati hingga jasad memisah dengan kata yang tlah di ukir mati..
by: Nadya

Puisi: SABDA

Suratan telah menyatu
Dalam senyum terakhirmu
Tanah kini telah basah
Kembang telah jadi buah
Kau katakan,
"Kemarau berlalu, hujan baru kelabu
Tak usah lagi kau serulingkan
Aku takut tatapan mata orang"
Sabda pandhita ratu
Terucap luluh air mataku

by: Anton Sugiarto
Cileungsi, Bogor
21 Oktober 2012
21.41

Puisi: Habis

Tersisa pedih terhapus semua
Jangan ada air mata semua sirna
Pandang mata ribuan kilatnya
Biar semua ku tantang dada terbuka
Sini jemarimu!
Agar kuat di labuhan kayu
Dendangkan japamantra manismu
Agar tegar di medan laju
Air mata semua sirna
Sendiri aku di tengah laga

Cileungsi, Bogor
21 Oktober 2012
21.50

Puisi: Bersama Angin Malam

Angin malam pembawa rindu.... 
Merdu suara itu terdengar dari balik jendela hati... 
Melepas duka..melepas lelap.. 
Bersama bulan menari dan tersenyum indah dalam kegelapan jiwa. 
Wahai angin malam pembawa rindu...
Sampaikanlah pesanku ini...
Beribu rasa dan asa terhempas jauh seakan terbang jauh melayang... 
Sampaikanlah...sampaikanlah...kepada dia, wahai angin malam pembawa rindu...
Betapa tersiksa raga ini mengenang masa-masa yg sudah berlalu 
Bersama sunyinya malam...termenung dan melepaskan gundah yg seakan mati... 
Wahai angin malam pembawa rindu...sampaikanlah salamku untuknya
By chiko.

Puisi: KATA BENDERA


Dik,
Malam ini kusadari
Kuncup bunga telah membiji
Ku renung
Masa lalu dan yang datang

Dik,
Kataku bukan hatiku
Aku hanya tak sanggup kau jadi belacu
Bila ku tentang
Kuat mereka menghadang
Pakah bila kau yang sambutkan
Selendang kama memudar ?

Tidak dik,
Biar ini ku tangguhkan
Kalau harokah tidak mengijinkan
Bebaslah
Peganglah erat
Juga ini kan ku bawa berlari
Sampai bertemu saatnya nanti

Dik,
Sebenarnya ku tak paham kata-kata
Kataku bukan hatiku
Aku tak tau
Bendera kita beda
Padahal kata kita satu
Aku ingin bebas
Mengikat kata-kata
Bila perlu ku jahit jadi bendera

Apa arti pijaran mata manusia
Pijaran matamulah, dik
Tenggelamkanku
Dalam lautan kata-kata
Dalam lautan bendera

Cileungsi, Bogor
21 Oktober 2012
22.13
by: Anton Sugiarto

Makalah: Pendekatan Mekanisme Universal



Pendekatan Mekanisme Universal
Dosen :Mirza Gulam Ahmad, S.Pd.
Kelompok 7
Syamsul Muda Istamar           201021500016
Irvan Erlangga                        201021500049
Tri Utami                                201021500103
Muthiur Rohman                     201021500161
Sobriadi                                 201021500186

FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


Pendahuluan

            Strukturalisme genetik ditemukan oleh Lucien Goldmann, seorang filsuf dan sosiolog Rumania-Perancis. Teori ini dikemukakannya pada tahun 1956 dengan terbitnya buku The Hidden God: a Study of Tragic Vision in the Pensees of Pascal and the tragedies of Racine. Teori dan pendekatan yang dimunculkannya ini dikembangkan sebagai sintesis atas pemikiran Jean Piaget, Geogre Lukacs, dan Karl Marx. Menurut Faruk (2003: 12) Goldmann percaya bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur. Artinya, ia tidak berdiri sendiri, melainkan banyak hal yang menyokongnya sehingga ia menjadi satu bangunan yang otonom. Akan tetapi, Goldmann tidak secara langsung menghubungkan antara teks sastra dengan struktur sosial yang menghasilkannya, melainkan mengaitkannya terlebih dahulu dengan kelas sosial dominan. Sebab, struktur itu bukanlah sesuatu yang statis, melainkan merupakan produk dari sejarah yan terus berlangsung, proses strukturisasi dan destrukturisasi yang hidup dan dihayati oleh masyarakat asal teks sastra yang bersangkutan. Strukturalisme genetik mencoba mengkaitkan antara teks sastra, penulis, pembaca (dalam  rangka komunikasi sastra), dan struktur sosial.
Ratna (2006: 122) mengatakan bahwa strukturalisme genetik memiliki implikasi yang lebih dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu-ilmu kemanusiaan pada umumnya.Sebuah struktur, bagi Goldmann, harus disempurnakan agar memiliki makna, di mana setiap gejala memiliki arti apabila dikaitkan dengan struktur yang lebih luas, demikian seterusnya hingga setiap unsur menopang totalitasnya.
            Untuk menghasilkan sebuah totalitas, Goldmann menawarkan metode dialektik yang pada prinsipnya pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan akan tetap abstrak apabila tidak mengintegrasikannya ke dlaam keseluruhan. Karena itu metode dialektik menegmbangkan dua pasangan konsep, yaitu, “keseluruhan-bagian” dan “pemehaman-penjelasan”. Metode dialektik sama dengan metode posifistik, keduanya sama-sama bermula dan berakhir pada karya sastra. Hanya saja pada metode positivistik tidak mempertimbangkan persoalan koherensi struktural, metode dialektika mempertimbangkannya.
            Strukturalisme genetik ini merupakan gerakan penolakan strukturalisme murni, yang hanya menganalisis unsur-unsur intrinsik saja tanpa mengindahkan hal-hal di luar teks sastra itu sendiri.Gerakan ini juga menolak peranan bahasa sastra sebagai bahasa yang khas, bahasa sastra. (Ratna, 2006:121).

            Secara definitif, Ratna (2006: 123) menjelaskan lebih lanjut bahwa strukturalisme genetik adalah analisis struktur dengan memberikan perhatian terhadap asal-usul teks sastra. Meskipun demikian, sebagai teori yang sudah teruji validitasnya, strukturalisme genetic masih ditopang oleh beberapa konsep teori sosial lainnya; fakta kemanusiaan (Faruk, 1999: 12), subjek kolektif,pandangan dunia : strukturasi dan struktur,struktur karya sastra, dan  dialektika pemahaman-penjelasan. Konsep-konsep inilah yang membawa strukturalisme genetik pada masa kejayaannya sekitar tahun 1980 hingga 1990.






Pembahasan
Strukturalisme Genetik
          Goldman menyebut teorinya  sebagai strukturalisme-genetik. Artinya, ia percaya bahwa karya sastra merupakan sebuah struktur, akan tetapi struktur itu bukan lah sesuatu yang statis, melainkan merupakan poduk dari proses sejarah yang terus berlangsung, proses strukturasi dan destrukturasi yang hidup dan di hayati oleh masyarakat asal karya sastra yang bersangkutan.
            Untuk menopang teorinya tersebut Goldman membangun seperangkat konsep yang saling bertalian satu sama lain sehingga membentuk apa yang disebutnya sebagai strukturalisme- genetic diatas. Konsep-konsep itu adalah : Fakta kemanusiaan, subjek kolektif, strukturasi, pandangan dunia, dan dialektika pemahaman dan penjelasan.
A.    Fakta kemanusiaan

      Fakta kemanusiaan merupakan hasil aktivitas atau perilaku manusia baik yang verbal maupun yang fisik, yang berusaha dipahami ilmu pengetahuan.Fakta kemanusiaan dalam Strukturalisme genetik dibagi kedalam dua bagian yaitu, fakta individual dan fakta sosial.Goldmann via Faruk (1999: 13) menganggap bahwa semua fakta kemanusiaan mempunyai struktur tertentu dan arti tertentu.Fakta-fakta manusia ini memiliki arti karena bersentuhan dnegan subjek kolektif ataui individual. Dengan kata lain, Fakta-fakta kemanusiaan ini merupakan hasil usaha manusia untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam hubungannya dengan dunia sekitar.
Dalam proses strukturasi dan akomodasi yang terus menerus suatu karya sastra sebagai fakta kemanusiaan, sebagai hasil aktivitas cultural manusia. Proses tersebut sekaligus merupakan genetic dari struktur karya sastra.
      Fakta-fakta kemanusiaan dikatakan mempunyai arti karena merupakan respon-respon dari subjek kolektif atau individual. Dengan kata lain, fakta-fakta itu  merupakan hasil usaha manusia mencapai keseimbangan yang lebih baik dalam hubungannya dengan dunia sekitar nya (Goldman 1981 : 61).

B.     Subjek Kolektif
      Fakta kemanusiaan , seperti telah di singgung, bukan lah sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil aktivitas manusia sebagai subjeknya . dalam hal ini subjek fakta kemanusiaan dapat di bedakan menjadi 2 macam, yaitu subjek individual dan subjek kolektif. Subjek individual merupakan subjek fakta individual (libidinal), Sedangkan subjek kolektif merupakan subjek fakta social (historis).
Revolusi sosial, politik, ekonomi, dan karya-karya kultural yang besar, merupakan fakta sosial (historis). Individu dengan dorongan libidonya tidak akan mampu menciptakannya. Yang dapat menciptakannya hanya subjek trans-individual ( Goldman 1981:97 ; 1970:588-589). Subjek trans- individual bukanlah kumpulan individu-individu yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan, satu kolektivitas.
Akan  tetapi, subjek kolektif atau trans-individual merupakan konsep yang masih sangat kabur. Subjek kolektif itu dapat kelompok kekerabatan, kelompok sekerja, kelompok territorial, dan sebagainya. Untuk memperjelasnya, Goldman menspesifikasikannya sebagai kelas social dalam pengertian marxsis, sebab baginya kelompok itulah yang terbukti dalam sejarah sebagai kelompok yang telah menciptakan suatu pandngan yang lengkap dan menyeluruh mengenai kehidupan dan yang telah mempengaruhi perkembangan sejarah umat manusia ( Goldman 1977:99 ; 1981:41).

C.    Pandangan Dunia
Pandangan dunia memicu subjek untuk mengarang, dan dianggap sebagai salah satu ciri keberhasilan suatu karya.dalam rangka strukturalisme genetik, pandangan dunia berfungsi untuk menunjukkan kecenderungan kolektivitas tertentu. Melalui kualitas pandangan dunia inilah karya sastra menunjukkan nilai-nilainya, sekaligus memperoleh artinya bagi masyarakat.
Menurut Goldmann via Faruk (1999: 15) pandangan dunia merupakan istilah yang cocok bagi kompleks menyeluruh dari gagasan-gagasan, aspirasi-aspirasi, dan perasaan-perasaan yang menghubungkan secara bersama-sama anggota kelompok sosial tertentu dan mempertentangkannya dengan kelompok sosial yang lainnya. Masih menurut goldman pandangan dunia merupakan kesadaran kolektif yang dapat digunakan sebagai hipotesis kerja yang konseptual, suatu model, bagi pemahaman mengenai koherensi struktur teks sastra.
Pandangan dunia ini berkembang sebagai hasil dari situasi sosial dan ekonomi tertentu yang dihadapi oleh subjek kolektif yang memilikinya. Pandangan dunia tidak lahir dengan tiba-tiba , transformasi mentalitas yang lama secara berlahan-lahan dan bertahap diperlukan demi terbangunnya mentalitas yang baru dan teratasinya mentalitas yang lama.
D.    Struktur Karya Sastra
Karya sastra yang besar merupakan produk strukturasi dari subjek kolektif seperti yang di kemukakan di atas.Oleh karena itu, karya sastra mempunyai struktur yang koheren dan terpadu. Didalam esainya yang berjudul “The Espitemology of sociology” ( 981 : 55-74) Goldman mengemukakan dua pendapat mengenai karya sastra pada umumnya. Pertama, bahwa karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara imajiner.Ke-2, bahwa dalam usahanya mengekspresikan pandangan dunia itu pengarang menciptakan semesta tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi-relasi secara imajiner.Dengan mengemukakan dua hal tersebut Goldman dapat membedakan karya sastra dari filsafat dan sosiologi.Menurutnnya, filsafat mengekspresikan pandangan dunia secara konseptual, sedangkan sosiologi dengan mengacu pada empirisitas.
Dari kedua pendapatnya itu jelas bahwa Goldman mempunyai konsep struktur yang bersifat tematik.Yang menjadi pusat perhatiannya adalah relasi antara tokoh dengan tokoh dan tokoh dengan objek yang ada disekitarnya.
Sifat tematik dari konsep struktur Goldman itu terlihat pula pada konsepnya mengenai novel (Goldman 1977a).dengan mendasarkan diri pada Lukacs dan Girard, Goldman mendefinisikan novel sebagai cerita mengenai pencarian yang terdegradasi akan nilai-nilai yang otentik dalam dunia yang juga terdegradasi.
Menurut Goldman ( 1977:1-2 ) yang dimaksud dengan nilai-nilai yang otentk itu adalah totalitas yang secara tersirat muncul dalam novel, nilai-nilai yang mengorganisasi sesuai dengan mode dunia sebagai totalitas.
Goldman mengemukakan bahwa novel merupakan suatu genre sastra yang bercirikan keterpecahan yang tidak terdamaikan dalam hubungan antara sang hero dengan dunia. Keterpecahan itu pulalah yang membuat sang hero menjadi problematik.
E.     Dialektika Pemahaman-Penjelasan
Goldman mencoba untuk menyatukan analisis struktural dengan materialisme historis dan dialektik.Baginya, karya sastra harus dipahami sebagai totalitas yang bermakna.Ia berpendapat bahwa karya utama sastra dan filsafat memiliki kepaduan total, dan bahwa unsur-unsur yang membentuk teks itu mengandung arti hanya apabila bisa memberikan suatu lukisan lengkap dan padu tentang makna keseluruhan karya tersebut (Damono, 1978: 40-41; 2009: 55). Unsur materialisme historis dan dialektik ini yang membedakan dengan analisis struktural yang otonom itu.
Dari segi titik awal dan titik akhirnya, metode dialektik sama dengan metode positivistik. Keduanya sama-sama bermula dan berakhir pada teks sastra.Hanya saja kalau metode positivistik tidak mempertimbangkan persoalan koherensi struktural, metode dialektik memperhitungkannya (Goldman 1977:8).
Prinsip dasar dari metode dialektik yang membuatnya berhubungan dengan masalah koherensi di atas adalah pengetahuannya mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang akan tetap abstrak apabila tidak dibuat konkret dengan mengintegrasikannya kedalam keseluruhan (Goldman 1977:7). Sehubungan dengan itu metode dialektik mengembangkan dua pasangan konsep, yaitu “keseluruhan bagian” dan “Pemahaman-penjelasan”.
Karena keseluruhan tidak dapat dipahami tanpa bagian dan bagian juga tidak dapat di mengerti tanpa keseluruhan, proses pencapaian pengetahuan denagn metode dialektik menjadi semacam gerak yang melingkar terus menerus, tanpa diketahui tempat atau titik yang menjadi pangkal atau ujungnya.
Seperti telah dikemukakan, Goldman memandang karya sastra sebagai produk struturasi pandangan dunia sehingga cenderung mempunyai struktur yang koheren.Sebagai struktur yang koheren karya sastra merupakan satuan yang dibangun dari bagian-bagian yang lebih kecil.Oleh karena itu, pemahaman terhadapnya dapat dilakukan dengan konsep “keseluruhan-bagian”.
Yang di maksud dengan pemahaman adalah usaha pendeskripsianstruktur objek yang dipelajari (Goldman 1970:589), sedangkan penjelasan adalah usaha menggabungkannya ke dalam struktur yang lebih besar (Goldman 1970:590). Dengan kata lain, pemahaman adalah usaha untuk mengerti identitas bagian, sedangkan penjelasan adalah usaha untuk mengerti makna bagian itu, dengan menempatkannya dalam keseluruhan yang lebih besar.
Teknik pelaksanaan metoda dialektikyang melingkar serupa itu berlangsung sebagai berikut.
1.      Peneliti membangun sebuah model yang dianggapnya memberikan tingkat probabilitas tertentu atas dasar bagian
2.      Melakukan pengecekan terhadap model itu dengan membandingkannya dengan keseluruhan dengan cara menentukan :
·         Sejauh mana setiap unit yang dianalisis tergabungkan dalam hipotesis yang menyeluruh.
·         Daftar elemen-elemen dan hubungan-hubungan baru  yang tidak diperlengkapi dalam model semula
·         Frekuensi elemen-elemen dan hubungan-hubungan yang diperlengkapinya dalam model sudah dicek itu
Penelitian dengan Metode Strukturalisme Genetik
            Sapardi Djoko Damono memberikan ciri-ciri strukturalisme genetik sebagai suatu metode, yaitu:
1.      Perhatiannya terhadap keutuhan dan totalitas: kaum strukturalis percaya bahwa yang menjadi dasar telaah strukturalisme genetik bukanlah bagian-bagian totalitas tetapi jaringan hubungan yang ada antara bagian-bagian itu, yang menyatukannya menjadi totalitas.
2.      Strukturalisme genetik tidak menelaah struktur pada permukaannya, tetapi struktur yang ada di balik kenyataan. Kaum strukturalis berpandangan bahwa yang terlihat dan terdengar, misalnya, bukanlah struktur yang sebenarnya, tetapi hanya bukti adanya struktur.
3.      Analisis yang dilakukan oleh kaum strukturalis menyangkut struktur yang sinkronis (bukan diakronis). Perhatian kaum strukturalis lebih difokuskan pada hubungan-hubungan yang ada pada suatu saat di suatu waktu, bukan dalam perjalanan waktu. Struktur sinkronis dibentuk oleh jaringan hubungan structural yang ada.
4.      Strukturalisme genetik adalah metode pendekatan yang antikausal. Kaum strukturalis dalam analisisnya sama sekali tidak menggunakan sebab-akibat; mereka menggunakan hukum perubahan bentuk.
Langkah-langkah penelitian dengan metode strukturalisme genetik yang ditawarkan oleh Laurenson dan Swingewood yang disetujui oleh Goldman:
1.      penelitian sastra itu dapat kita ikuti sendiri. Mula-mula diteliti strukturnya untuk membuktikan bagian-bagiannya sehingga terjadi keseluruhan yang padu dan holistik.
2.      penghubungan dengan sosial budaya. Unsur-unsur kesatuan karya sastra yang dihubungkan dengan sosio budaya dan sejarahnya, kemudian dihubungkan dengan struktur mental yang dihubungkan dengan dunia pengarang.
3.      untuk mencapai solusi atau kesimpulan digunakan metode induktif, yaitu metode pencarian kesimpulan dengan jalan melihat premis-premis yang sifatnya spesifik untuk selanjutnya mencari premis general.


Kesimpulan
 Dari apa yang dipelajari pendekatan mekanisme universal bahwa terdapat strukturalisme genetik.  Adapun strukturalisme genetik yaitu:
a.       fakta kemanusiaan
b.      subyek kolektif
c.       pandangan dunia
d.      struktur karya sastra
e.       dialektika pemahaman-penjelasan
dari kesemuanya telah dibahas dalam makalah ini agar bisa dipelajari semuanya .










Daftar Pustaka
Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta Pusat: Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
Faruk.1999. Pengantar Sosiologi Sastra dari Strkturalisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jabrohim.2001. Metodologi Penelitian Sastra .Yogyakarta: Hanindika.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.