Minggu, 02 Desember 2012

SAJAK CINTA DAN REMBULAN

Malam larut setiap insan
Aku sendiri pada tepian bangku melihat rembulan
Menatap dalam dalam hatiku
Jauh melampaui gugus gemintang yang tari menari
O, bunga mawar dan melati
Wangimu temani ku malam ini
Aku menunduk
Dan bayang orang orang yang ku cinta membayang di tepian awan
Bidadari menari bermandi perak rembulan
Aku mencari sebuah makna insani
Berkelana dalam alamku
Menjelajahi lekuk sudut dari hatiku
Kehidupan macam apa yang ku jalani ?
Hidup bukan masalah makan nikah dan beranak
Bukan juga gelar kesarjanaan dan pangkat para dewa
Lebih dari itu
Hidup adalah untuk hehidupan
Tikus berlari di antara kakiku
Aku bertanya perihal kehidupan
Sebatang jambu yang layu dengan sayu ia berkata
"Engkau belum mengerti karena belum memberikan buah pada siapa yang ada di bawah dan yang melintas di atas"
Lampu kerucut yang temaram dengan senyum terang mengatakan
"Hidup itu engkau memberi terang, di jalan, jembatan, pekuburan, gedung presidenan. Di mana pun engkau, menerangi siapa saja yang datang"
Melati putih dengan berseri ia berkata
"Hidup adalah engkau memberi wangi, tak peduli orang akan memuji atau menyanjung. Karena hidup adalah wewangian, ia tercium tetapi tak berbenda"
Tanah kusam dengan dahi penuh daki ia berkata
"Engkau bertanya perihal kehidupan ? Engkau akan mengetahuinya bilamana engkau menempatkan diri menjadi pijakan manusia, yang muda maupu yang renta. Menumbuhkan bunga bunga, memberi makan yang lapar, memberi singgah mereka yang lelah"
Sepercik air dingin yang bening dengan tenang ia juga berkata
"Engkau melepas dahaga mereka yang haus, engkau menyegarkan mereka yang gersang, memberi kehidupan di mana engkau tergenang dan membawa kehidupan kemana engkau mengalir. Itu hidup yang sejati"
O, bumi
Aku menatap langit
Bibirku bergetar, air mata ku meleleh
Gemintang yang riang dengan tertawa ia berkata
"Berikan keindah pada setiap siapa yang memandang mu, karena hidup adalah penuh ketakjuban"
Rembulan yang cantik keemasan sambil tersenyum manis ia berbisik lembut di telingaku
"Hidup adalah engkau memberi terang dalam gelap"
Semua memberi jawannya untuk apa mereka diciptakan
Aku menunduk lebih dalam
Mereka yang tercinta
Mataku ku pejam
Ku tarik nafas dalam
Hatiku berguncang, tubuhku bergetar
Suara dari mana menggema mengatakan
" Manusia di hidup untuk menyembah Tuhan-nya, bekerja keras untuk meraih ridho-Nya, dan yang terbaik di antara mu adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya."
By Anton Sugiarto
Cibitung
28 November 2009
pukul 2:32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar